Home




Welcome to my blog.

Thankyou for visiting and happy reading.





RAWAHIL


".Al- Mataya" atau "Al-Rahila" adalah nama yang diberi kepada unta yang boleh ditunggang oleh manusia.

Dari sebuah hadis yang bermaksud:

Rasulullah saw pernah bersolat (solat sunat) di atas tunggangannya (unta-'Rahila') mengikut arah mana yang dituju, tetapi apabila ingin menunaikan solat fardhu beliau akan turun dan bersolat mengadap kiblat.

Rawahil ialah kata jamak bagi perkataaan Arab “rahila,” iaitu unta tunggangan yang boleh menempuh perjalanan yang jauh.

Dalam konteks manusia Rawahil adalah mereka yang mempunyai kekuatan dan keupayaan untuk pergi jauh dalam kehidupan. Mereka berusaha untuk menjadi manusia yang terbaik.

 عن جابر قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « المؤمن يألف ويؤلف ، ولا خير فيمن لا يألف ، ولا يؤلف، وخير الناس أنفعهم للناس

Diriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.”     (HR. Thabrani dan Daruquthni)

Sabda Nabi SAW,

 “Khairun naasi anfa’uhum linnaas.” yang bermaksud,

Sebaik-baik manusia adalah siapa yang paling banyak bermanfaat bagi orang lain.

Darjat hadis ini  menurut Imam Suyuthi tergolong hadis hasan. Syeikh Nasiruddin Al-Bani dalam bukunya Shahihul Jami’ush Shagir sependapat dengan penilaian Suyuthi.

Orang yang terbaik di antara kita adalah orang yang lebih banyak memberi dari mengambil manfaat dalam berhubungan dengan orang lain.

Banyak cara boleh dilakukan agar menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat. Bantuan boleh diberikan dalam bentuk tenaga, dalam bentuk wang ringgit dan material, memberi pinjaman, memberikan nasihat keagamaan, meringankan beban penderitaan, membayarkan hutang, memberi makan, hingga meluangkan waktu untuk menunggu jiran yang sakit. Pimpinan yang baik juga bermanfaat bagi orang bawahannya, sebagaimana penguasa yang adil pun bermanfaat bagi rakyatnya. Bahkan, membuat orang lain menjadi gembira juga termasuk amalan bermanfaat yang dicintai oleh Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda,

 “Barangsiapa yang membantu kesusahan seorang mukmin dari beberapa kesusahan dunia, maka Allah akan membantu kesusahannya dari beberapa kesusahan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang meringankan beban orang kesulitan, maka Allah akan meringankannya dalam urusan dunia dan akhirat.”     (HR. Muslim dan Ahmad)

Firman Allah SWT dalam al-Quran,


"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah......."
                                                                                           (Ali 'Imran: 110)

Jelas sekali kriteria manusia yang terbaik disebut di sini ....... beriman dengan Allah DAN melaksanakan "amal  makruf nahi mungkar".

Para ahli tafsir mengatakan bahwa dalam ayat ini, kalimat amar ma’ruf nahi munkar disebutkan lebih dulu daripada iman kepada Allah. Padahal, iman adalah pangkal segala amalan. Tanpa iman, kebaikan apapun tidak akan bernilai sedikitpun di sisi Allah. Hal ini terjadi kerana iman juga dimiliki oleh ummat terdahulu. Namun ada suatu amalan khusus yang menjadikan umat Muhammad SAW lebih unggul dibandingkan dengan umat-umat sebelumnya, iaitu tugas amar ma’ruf nahi munkar. Inilah penyebab utama, umat Muhammad SAW lebih istimewa daripada umat lainnya. Walaupun begitu, iman tetap ditekankan dalam ayat ini, kerana amal apapun tidak akan bernilai tanpa iman.

Keunggulan kaum muslimin yang menjadi umat terbaik ini di antara umat manusia disebut oleh Abu Hurairah r.a (sahabat Nabi SAW). dalam ucapannya :

نَحْنُ خَيْرُ النَّاسِ نَسُوْقُهُمْ بِالسَّلاَسِلِ إِلَى الْإِسْلاَمِ

 “Kami adalah yang terbaik di antara manusia, kami mengarahkan mereka untuk menapaki jalan mendaki menuju kepada Islam”

Dengan begitu cepat sekali, umat terbaik yang sentiasa membimbing umat manusia ke jalan Islam, menyebarkan dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia dan membuka berbagai wilayah bagi tegaknya kedaulatan Islam. Umat manusia dari berbagai bangsa, bahasa, negara, dan adat istiadat menerima Islam sebagai pegangan dan peraturan hukum dalam kehidupan mereka.
Kaum muslimin bukan dibangkitkan untuk umat Islam semata, melainkan untuk seluruh umat manusia. Sebagaimana Rasulullah SAW. diutus untuk seluruh umat manusia, kaum muslimin pun mengikuti perjuangan beliau (Nabi SAW), yakni menyampaikan  risalah Islam ke seluruh umat manusia.

Semoga kita semua menjadi Al-Rawahil, umat yang terbaik, sentiasa mengajak manusia berfikir dengan bukti-bukti yang nyata, yakni dakwah bil hikmah.



Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.        (Q An-Nahl, 16: 125).


Apakah ciri-ciri khusus yang perlu ada pada seorang Muslim yang cemerlang?

Persepsi masyarakat tentang peribadi muslim memang berbeza-beza. Malah ramai yang pemahamannya sempit sehingga melihat seolah-olah peribadi muslim itu tercermin pada orang yang hanya rajin menjalankan Islam dari aspek ubudiyah, padahal itu hanyalah salah satu aspek yang harus ada pada peribadi seorang muslim. Oeh kerana itu, standard peribadi muslim yang berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah perlu dirumuskan, sehingga menjadi acuan bagi pembentukan peribadi muslim.

Sebagai rumusan ada 10 muwasofat (sifat-sifat muslim cemerlang):




1. Salimul Aqidah (Good Faith)

Aqidah yang sejahtera - memiliki ikatan yang kuat kepada Allah Swt di mana dengan ikatan ini dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan-ketentuanNya. Dia akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana firman-Nya,

 قُلْ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَالَمِينَ 

Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidup dan matiku, semua bagi Allah Tuhan semesta alam’


Say: ‘My prayer and my rituals, my devotions, in the way of pilgrimage and otherwise, and my living, my life, and my dying, my death, are all for God, the Lord of the Worlds.

(Q Al-An'am:162).


2. Sahihul Ibadah (Right Devotion)

Ibadah yang sahih - tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan dalam ibadat. Setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul Saw

Dalam hadis Nabi saw bersabda yang bermaksud,

"Solatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku salat." 

3. Matinul Khuluq (Strong Character)

Akhlak yang mantap -  samada dalam hubungannya kepada Allah maupun dengan makhluk-makhluk-Nya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya,  di dunia dani akhirat. Rasulullah Saw diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh Allah di dalam Al- Qur’an, Allah berfirman yang bererti,

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ  

"Dan sesungguhnya kamu benar- benar memiliki akhlak yang agung"

And assuredly you possess a magnificent nature, [a magnificent] religion. (Q Al-Qalam:4).


4. Qowiyyul Jismi (Physical Power)

Kekuatan jasmani - sihat tubuh badan, memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan tubuhnya yang kuat. Solat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan tubuh yang sihat atau kuat, apalagi perang di jalan Allah dan bentuk- bentuk perjuangan lainnya.
 Rasulullah Saw bersabda yang bermaksud,

 "Mukmin yang kuat lebih aku cintai daripada mukmin yang lemah" 

(HR. Muslim)

5. Mutsaqqoful Fikri (Thinking Brilliantly)

Luas pengetahuan - intelek dalam berfikir. Al-Qur’an banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia untuk berfikir. Dalam Islam tidak ada satupun aktiviti  yang kita lakukan tanpa menimbang buruk baiknya mengikut neraca Islam. Oleh kerana itu  seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas

Firman Allah Swt,


 قُلْ هَلْ يَسْتَوِي ٱلَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لاَ يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُواْ ٱلأَلْبَابِ 


" Katakanlah:samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran"

 Say: ‘Are those who know equal with those who do not know?’, in other words, they are not equal, just as the person of knowledge is not equal to the ignorant one. Only people of pith, possessors of intellect, remember, [only they] are admonished.

 (Q Az-Zumar:9)

6. Qodirun ‘alal Kasbi (Independent)

Mampu berdikari -   Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya, terutama dari sudut ekonomi. Ramai yang mengorbankan prinsip yang telah dianutinya kerana tidak memiliki kemampuan berdikari dari segi ekonomi.Seorang muslim tidak boleh miskin, sebaliknya harus menjadi kaya agar dia boleh menunaikan haji dan umrah, zakat, infaq, sedekah, dan mempersiapkan masa depan yang baik.

Bagi mencapai tujuan  inilah seorang muslim amat dituntut memiliki kemahiran apa saja yang baik, agar dengan kemahiranya itu menjadi sebab baginya mendapat rezki dari Allah Swt, kerana rezki yang telah Allah sediakan harus diambil dan mengambilnya memerlukan skill atau keterampilan.

7. Mujahadatun Linafsihi (Continence)


Berjuang melawan hawa nafsu - setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk.Hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus dlkendalikakan agar tunduk pada ajaran Islam. Ini memerlukan kesungguhan yang hanya dapat dimiliki apabila kita melawan hawa nafsu. Rasulullah Saw bersabda yang bermaksud:

 "Tidak beragama seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran islam)"    (HR. Hakim).

8. Harishun ‘ala Waqtihi (Good time management)

Sangat menjaga waktu - "Lebih baik kehilangan jam daripada kehilangan waktu". Allah Swt memberikan waktu kepada setiap manusia dalam jumlah yang sama, yakni 24 jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tidak sedikit yang rugi. Waktu merupakan sesuatu yang cepat berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi. Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk mengurus waktunya dengan baik, sehingga waktu dapat berlalu dengan penggunaan yang efektif, tidak ada yang sia-sia. 
Maka Nabi Saw juga mengingatkan kita agar memanfaatkan masa yang ada dengan melaksanakan lima perkara sebelum datang lima perkara, iaitu waktu hidup sebelum mati, sihat sebelum sakit, muda sebelum tua, lapang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.

9. Munazhzhamun fi Syu’unihi (Well Organized)

Teratur dalam suatu urusan - dalam hukum Islam, baik yang berhubung dengan masalah ubudiyah maupun muamalah harus diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik. Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan bekerjasama dengan baik sehingga Allah menjadi cinta kepadanya. Semua urusán dikerjakan secara profesional, bersungguh-sungguh, bersemangat dan berkorban,

10. Naafi’un Lighoirihi (Giving Contribution) 

Bermanfaat bagi orang lain - manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga di manapun dia berada, orang di sekitarnya merasakan keberadaannya kerana kebaikan besar yang terkesan pada mereka.  
.
Rasulullah saw bersabda yang bermaksud:


"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain."

 (HR. Qudhy dari Jabir). 

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
                                                                   IKLAN
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JOM TENGOK APA ADA DI SINI



1 comment: