Andainya kita tahu bila akan mati, mudahlah kita membuat persiapan menghadapinya. Bila hampir tiba masanya, seluruh kehidupan boleh ditumpukan kepada amal ibadah dan membuat kebaikan. Begitu mudah sekali!
Sebenarnya orang yang mendapat penyakit kanser ada juga hikmahnya kerana selalunya pesakit-pesakit ini akan diberitahu berapa lama lagi dijangka hidup . Dalam situasi begini kita boleh boleh menggunakan baki kehidupan yang tinggal untuk bertaubat dan membetulkan keadaan.
Namun bagi kita yang sihat wala'fiat ni eloklah fikirkan pasal mati sekali sekala kerana kematian itu tidak memilih siapa, bila dan di mana........bila tiba ajal maka Malaikat maut akan terus meragut nyawa kita. Sedarlah wahai manusia semua, bertaubatlah sebelum terlewat.
Nabi bersabda yang bermaksud:
"Setiap anak Adam pernah berbuat kesalahan/dosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah mereka yang bertaubat (dari kesalahan tersebut)
Dari surah Ali Imran ayat: 133 yang bermaksud:
"Bersegeralah kepada ampunan dari tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa iaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampunan terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui."
Aku dIMAKAMKAN Hari Ini
Perlahan, tubuhku ditutup tanah,
perlahan, semua pergi meninggalkanku,
masih terdengar jelas langkah langkah terakhir mereka
aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang,
sendiri, menunggu keputusan...
Isteri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi,
Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal,
Apatah lagi sekadar tangan kanan, kawan dekat,
rakan bisnes, atau orang-orang lain,
aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.
Isteriku menangis, sangat pedih, aku pun demikian,
Anakku menangis, tak kalah sedih, dan aku juga,
Tangan kananku menghibur mereka,
kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan,
tetapi aku tetap sendiri, di sini,
menunggu perhitungan ...
Menyesal sudah tak mungkin,
taubat tak lagi dianggap,
dan ma'af pun tak bakal didengar,
aku benar-benar harus sendiri...
Tuhanku,
(entah dari mana kekuatan itu datang,
setelah sekian lama aku tak lagi dekat dengan-Nya),
jika kau beri aku satu lagi kesempatan,
jika kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu,
beberapa hari saja...
Aku harus berkeliling, memohon ma'af pada mereka,
yang selama ini telah merasakan zalimku,
yang selama ini sengsara kerana aku,
yang tertindas dalam kuasaku.
yang selama ini telah aku sakiti hati nya
yang selama ini telah aku bohongi
Aku harus kembalikan, semua harta kotor ini,
yang ku kumpulkan dengan wajah gembira,
yang ku perah dari sumber yang tak jelas,
yang ku makan, bahkan yang ku telan.
Aku harus tunaikan janji-janji palsu yg sering ku taburkan dulu
Dan Tuhan,
beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,
untuk berbakti kepada ayah dan ibu tercinta ,
teringat kata kata kasar dan keras yg menyakitkan hati mereka ,
maafkan aku ayah dan ibu ,
mengapa tak ku sadari betapa besar kasih sayang mu
beri juga aku waktu,
untuk berkumpul dengan isteri dan anakku,
untuk sungguh-sungguh beramal soleh ,
Aku sungguh ingin bersujud di hadap-Mu,
bersama mereka ...
begitu sesal diri ini
kerana hari-hari telah berlalu tanpa makna
penuh kesia-siaan
kesenangan yg pernah ku raih dulu, tak ada ertinya
sama sekali mengapa ku sia-sia saja ,
waktu hidup yang hanya sekali itu
andai ku mampu putar ulang waktu itu ...
Aku dimakamkan hari ini,
dan semua menjadi tak terma'afkan,
dan semua menjadi terlambat,
dan aku harus sendiri,
untuk waktu yang tak terbayangkan ...
perlahan, semua pergi meninggalkanku,
masih terdengar jelas langkah langkah terakhir mereka
aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang,
sendiri, menunggu keputusan...
Isteri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi,
Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal,
Apatah lagi sekadar tangan kanan, kawan dekat,
rakan bisnes, atau orang-orang lain,
aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.
Isteriku menangis, sangat pedih, aku pun demikian,
Anakku menangis, tak kalah sedih, dan aku juga,
Tangan kananku menghibur mereka,
kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan,
tetapi aku tetap sendiri, di sini,
menunggu perhitungan ...
Menyesal sudah tak mungkin,
taubat tak lagi dianggap,
dan ma'af pun tak bakal didengar,
aku benar-benar harus sendiri...
Tuhanku,
(entah dari mana kekuatan itu datang,
setelah sekian lama aku tak lagi dekat dengan-Nya),
jika kau beri aku satu lagi kesempatan,
jika kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu,
beberapa hari saja...
Aku harus berkeliling, memohon ma'af pada mereka,
yang selama ini telah merasakan zalimku,
yang selama ini sengsara kerana aku,
yang tertindas dalam kuasaku.
yang selama ini telah aku sakiti hati nya
yang selama ini telah aku bohongi
Aku harus kembalikan, semua harta kotor ini,
yang ku kumpulkan dengan wajah gembira,
yang ku perah dari sumber yang tak jelas,
yang ku makan, bahkan yang ku telan.
Aku harus tunaikan janji-janji palsu yg sering ku taburkan dulu
Dan Tuhan,
beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,
untuk berbakti kepada ayah dan ibu tercinta ,
teringat kata kata kasar dan keras yg menyakitkan hati mereka ,
maafkan aku ayah dan ibu ,
mengapa tak ku sadari betapa besar kasih sayang mu
beri juga aku waktu,
untuk berkumpul dengan isteri dan anakku,
untuk sungguh-sungguh beramal soleh ,
Aku sungguh ingin bersujud di hadap-Mu,
bersama mereka ...
begitu sesal diri ini
kerana hari-hari telah berlalu tanpa makna
penuh kesia-siaan
kesenangan yg pernah ku raih dulu, tak ada ertinya
sama sekali mengapa ku sia-sia saja ,
waktu hidup yang hanya sekali itu
andai ku mampu putar ulang waktu itu ...
Aku dimakamkan hari ini,
dan semua menjadi tak terma'afkan,
dan semua menjadi terlambat,
dan aku harus sendiri,
untuk waktu yang tak terbayangkan ...
*****
Aku dimakamkan hari ini adalah dari
koleksi emel Masjid Annahl Group
No comments:
Post a Comment