Firman Allah SWT yang bermaksud:
“Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Al-Ankabut: 1-3)
Kebesaran Allah itu kita boleh lihat di mana-mana saja dalam fenomena alam sejagat kerana alam ini (serta isi-isinya) adalah milik Allah yang Maha Besar. Dia berhak melakukan apa saja yang dikira wajar sebagai peringatan kepada manusia yang semakin jauh meninggalkan hukum-hukum Allah, yang semakin angkuh dan terus menerus membuat kerosakan di atas mukabumi ini.
Al-Quran surah Ar-Rum ayat 41-42 mengatakan , yang bermaksud:
Telah nampak kerosakan di darat dan di laut disebabkan kerana perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah: “Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).”
Allah menggunakan fenomena alam untuk mengajak manusia supaya kembali mengesakan Allah ...... selalu memikir-mikirkan tentang kejadian langit dan bumi, siang dan malam, bulan dan bintang dan berbagai-bagai lagi ciptaan Allah yang tidak terhitung oleh manusia. Allah juga menggunakan fenomena alam sebagai peringatan kepada kita dalam bentuk azab ....... gempa bumi, ribut taufan, tanah runtuh, banjir, gunung berapi dan berbagai-bagai lagi cara Allah yang tersendiri.
Orang-orang yang beriman akan selalu mengaitkan malapetaka yang berlaku sebagai azab atau bala' daripada Allah SWT sepertimana yang selalu disebut dalam kalam Allah. Namun bagi mereka yang angkuh dan tidak percaya, akan hanya menganggapnya sebagai fenomena alam semulajadi.
kemusnahan jiwa dan harta sebagai tanda peringatan daripada Allah SWT |
Gempa bumi di Padang adalah satu contoh yang sangat menarik untuk dikaitkan dengan ayat-ayat al Quran. Para pengkaji Al Quran telah menemui kaitan rapat antara ayat, surah dan masa berlaku gempa bumi.
Gempa bumi di Padang berlaku pada 30 September dan masanya adalah seperti di bawah:
Gempa di Tasik berlaku pada pukul 15.04 (3.04 pm)
Cuba perhatikan dari al Quran surah 15 (al Hijr) ayat 4
وَمَآ أَهْلَكْنَا مِن قَرْيَةٍ إِلاَّ وَلَهَا كِتَـبٌ مَّعْلُومٌ
"Dan Kami tiada membinasakan sesuatu negeri pun, melainkan ada baginya ketentuan masa yang telah di"tetapkan."Gempa di Padang pula berlaku pada pukul 17.16 (5.16 pm)
Kita lihat lagi al Quran serta maknanya surah 17 (al Israa') ayat 16
وَإِذَآ أَرَدْنَآ أَن نُّهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُواْ فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا
"Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya."Diikuti dengan gempa susulan pada pukul 17.58 (5.58 pm)
Mari kita terus mentadabur surah 17 ini ayat 58 pula di mana Allah memberi amaran bahawa setiap kaum yang ingkar pasti mendapat hukuman.
وَإِن مِّن قَرْيَةٍ إِلاَّ نَحْنُ مُهْلِكُوهَا قَبْلَ يَوْمِ الْقِيَـمَةِ أَوْ مُعَذِّبُوهَا عَذَابًا شَدِيدًا كَانَ ذلِك فِى الْكِتَـبِ
مَسْطُورًا"Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab(Lauh Mahfuzh)."
Gempa bumi di Jambi pula berlaku pada 1 Oktober
Seterusnya gempa di Jambi yang berlaku pada pukul 8.52 am
Sekali lagi kita cuba memahami peringatan Allah dalam surah 8 (al Anfal) ayat 52
كَدَأْبِ ءَالِ فِرْعَوْنَ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ كَفَرُواْ بِآيَـتِ اللَّهِ فَأَخَذَهُمُ اللَّهُ بِذُنُوبِهِمْ إِنَّ اللَّهَ قَوِىٌّ شَدِيدُ
الْعِقَابِ"(keadaan mereka) serupa dengan keadaaan Firaun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Amat Keras siksaanNya.
Apakah kita mampu untuk mengelak diri dari kemusnahan yang sedemikian apabila Allah telah menetapkannya?
Apa lagi yang boleh dibanggakan .... rumah mewah yang telah dibina sekian lama, kini telah roboh, anak-anak yang menawan hati, telah mati dihimpit runtuhan, suami dan isteri yang selama ini menjadi tempat bergantung dan mengadu, kini telah pergi untuk selamanya, sanak saudara, karib kerabat, semuanya sudah tidak ada lagi, semua sudah musnah. Begitulah hakikat dunia, tidak ada yang kekal padanya.
Namun bagi mereka yang sedar dan insaf akan kebesaran Ilahi, azab yang dilalui tidaklah seberapa jika dibandingkan dengan keadaan di Hari Kiamat nanti. Firman Allah yang bermaksud:
"Hari kiamat. Apakah hari kiamat itu? Dan tahukah kamu apa hari kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti kupu-kupu yang beterbangan. Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Maka adapun orang yang berat timbangan kebaikannya. Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang). Dan adapun orang yang ringan timbangan kebaikannya. Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka hawiyah itu? Yaitu api yang sangat panas."
(QS Al-Qari`ah[101] : 1- 11)
Dan ingatlah Allah akan sentiasa melihat kita. Dari masa ke semasa kita diberi peringatan agar tidak menyeleweng dari ajaranNya.
ffffffffffff
ReplyDeleteHai!.......marah nampaknya??
ReplyDeletekata orang....." siapa makan cili dia terasa pedas "
Firman Allah yg bermaksud:
" Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan[1264] dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.
surah Yasin :11
[1264]. Maksudnya peringatan yang diberikan oleh Nabi Muhammad s.a.w. hanyalah berguna bagi orang yang mau mengikutinya.